Semangat dan kecintaan terhadap budaya Banjar menjadi pendorong utama bagi Shouma Hunafaa (17) untuk mengikuti kompetisi pemilihan Nanang Galuh (NaGa) Kota Banjarmasin 2025. Dengan bakatnya yang luar biasa di dunia seni, Shouma berhasil melangkah ke babak grand final, membawa misi mulia untuk memperkenalkan kekayaan budaya daerahnya ke kancah yang lebih luas.
"Alhamdulillah sangat bersyukur bisa lolos ke babak Grand Final," ungkap Shouma, usai menunjukkan bakat madihin dan menyanyi di babak semifinal.
Duta Seni dari Lahir
Bukan tanpa alasan Shouma begitu fasih dalam seni dan budaya. Ia adalah putri dari Muhammad Hadzir, seorang musisi yang dikenal dengan lagu-lagu Banjar.
Sejak usia 4 tahun, Shouma sudah akrab dengan dunia seni. Ia kini juga tergabung dalam Band JEF Banjar, sebuah grup yang secara khusus mengangkat kesenian dan budaya Banjar melalui musik.
Bahkan, ia telah memiliki beberapa single lagu Banjar sejak kecil yang bercerita tentang budaya dan pariwisata daerah.
Tekadnya kuat untuk menunjukkan bahwa generasi muda juga bisa melestarikan budaya dengan cara yang kreatif dan relevan.
"Saya ingin menunjukkan bahwa generasi muda juga bisa melestarikan budaya lewat cara yang kreatif dan relevan," ujarnya.
Dukungan penuh dari keluarga dan teman-teman menjadi motivasi terbesarnya. Ia merasa selalu didorong untuk mencoba hal-hal baru dan mengembangkan diri.
Prestasi Gemilang di Berbagai Panggung
Meski masih muda, Shouma telah mengukir sederet prestasi gemilang. Di bidang akademik, ia berhasil meraih juara 1 cabang gitar tingkat provinsi dalam ajang FLS2N SMA 2024. Selain itu, ia juga meraih Juara 1 Honda School Talent dan juara 3 Madihin tingkat Provinsi Kalsel.
Kecintaannya pada seni tradisional juga tercermin dari keterlibatannya dalam Sanggar Musik Panting Tradisional.
Ia bahkan pernah tampil di Taman Mini Indonesia Indah dan mewakili Taman Budaya Kalsel untuk menampilkan madihin di Banda Aceh.
Selain di panggung musik, Shouma juga menjajal dunia akting. Ia membintangi film Kuyank yang dirilis tahun 2025 dan menjadi talent iklan untuk Bank Daerah Kalsel. Belum lama ini, ia juga merilis single berjudul Hilang yang diciptakan oleh Tommy Kaganangan.
Mimpi Besar Menjadi Jembatan Budaya
Jika terpilih menjadi Galuh Banjar, Shouma memiliki mimpi besar. Ia ingin menjadi panutan yang menginspirasi anak muda untuk mengenal dan mencintai warisan budaya Banjarmasin.
"Kalau jadi Galuh, suara kita lebih didengar, bisa jadi jembatan untuk terus bikin karya nyata dan melestarikan budaya Banjar," pungkasnya dengan penuh optimisme.
Bagi Shouma, kompetisi ini bukan hanya tentang gelar, tetapi tentang kesempatan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kampung halaman.
Ia yakin, dengan platform Galuh Banjar, pesannya akan lebih cepat sampai ke masyarakat, dan ia bisa mewujudkan impiannya untuk berkarya dan bermanfaat untuk Banua sejak muda.


Posting Komentar