9701639593031899
Bookmark

BEM FH ULM Wujudkan Pengabdian Nyata Lewat Program SiRakyat di Desa Jejangkit Pasar

  

Program Si rakyat 2025 BEM FH ULM: Keceriaan anak-anak Desa Jejangkit Pasar saat mengikuti kegiatan.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kabinet Satya Bhakti menggelar program pengabdian masyarakat bertajuk Kolaborasi Rakyat (SiRakyat) dengan tema “JEJAK SAKTI: Jalinan Erat Mahasiswa bersama Masyarakat dalam Aksi Kolaborasi Terbaik.”

Kegiatan yang berlangsung sejak September hingga Oktober 2025 ini menjadi wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

Program yang berlokasi di Desa Jejangkit Pasar, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala ini melibatkan ratusan mahasiswa Fakultas Hukum ULM dari berbagai angkatan.

Mereka berbaur dengan warga dalam berbagai kegiatan sosial, edukatif, dan budaya untuk mendorong pembangunan desa yang berkelanjutan.

Ketua Pelaksana, Muhammad Robianoor menjelaskan bahwa kegiatan SiRakyat terdiri atas tiga tahap kunjungan dengan beragam agenda, seperti penanaman pohon (Aksi Hijau Desa), pelatihan branding bagi pelaku UMKM, pemeriksaan kesehatan gratis (Sehat Bersama), penyuluhan hukum (Bincang Hukum Desa), edukasi anak sekolah (Ceria Edukasi), lomba anak dan remaja (Riang Warna Desa), dokumentasi kuliner khas desa (Khas Sapari), hingga pembuatan profil digital desa (Jejak Profil Desa).

“Melalui SiRakyat, kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tapi juga turun langsung untuk memberikan dampak bagi masyarakat. Ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar empati dan kepemimpinan sosial,” ujarnya.

Selain mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak eksternal seperti Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH), Rumah Kemasan, Duta Genre Kota Banjarmasin, dan BEM Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia. 

"Harapan kami dengan adanya kolaborasi lintas sektor ini mampu memperkuat manfaat program bagi masyarakat desa," ujarnya.

Disisi lain, Robianoor mengatakan alasan pihaknya memilih Desa Jejangkit Pasar dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, yakni karena Desa tersebut memiliki potensi pertanian dan sumber daya alam yang besar. Dan masih ada tantangan seperti rawan banjir dan keterbatasan dalam pengembangan UMKM.

"Kami berharap melalui kegiatan edukatif dan pemberdayaan ini, dapat mendorong masyarakat agar dapat lebih mandiri dan berdaya," pungkasnya.

Kegiatan ditutup dengan Closing Ceremony dan Panggung Harmoni, menampilkan pertunjukan seni tradisional seperti musik panting, bela diri kuntau, dan penampilan oleh anak-anak desa.

Suasana penuh keakraban menandai berakhirnya rangkaian program pengabdian yang meninggalkan kesan mendalam bagi panitia maupun warga.

“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut. Kami sangat terbantu dan bangga bisa menjadi bagian dari program mahasiswa ULM,” ungkap salah satu warga desa Jejangkit Pasar.

Dengan adanya program SiRakyat 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kolaborasi dan kepedulian sosial generasi muda dapat menjadi pendorong kemajuan desa serta memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat.

Posting Komentar

Posting Komentar