9701639593031899
Bookmark

Menjaga Tradisi Lewat Nada: Kisah Maulidia Fitria, Penyanyi Muda yang Bertekad Lestarikan Musik Banjar

 

Di tengah gempuran musik modern, seorang penyanyi muda bernama Maulidia Fitria (19) berdiri teguh untuk menjaga warisan budaya lokal.

Berawal dari hobi menyanyi sejak kelas 6 SD, Maulidia kini menjelma menjadi sosok musisi muda yang aktif melestarikan musik Banjar, membuktikan bahwa tradisi bisa tetap relevan di kalangan generasi milenial.

Perjalanan dari Hobi Menuju Prestasi

Bakat Maulidia mulai terasah saat ia duduk di bangku SMK. Berkat bimbingan gurunya, ia aktif bergabung di sanggar seni, tempat ia menemukan kecintaannya pada musik daerah.

"Awalnya dari hobi, suka bernyanyi. Kalau bakat ini sampai terarah sejak SMK, diajakin oleh guru saya, karena saya ikut sanggar seni," ungkap Maulidia.

Dedikasi Maulidia membuahkan hasil. Ia berhasil meraih Juara 1 pada Festival dan Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional (FLS2N) Provinsi Kalsel pada tahun 2019, sebuah pencapaian yang membawanya ke tingkat nasional meskipun belum berhasil meraih juara.

Pengalaman ini memotivasi Maulidia untuk terus berkarya. Ia kini aktif tampil dalam berbagai acara, termasuk pertunjukan langsung di Taman Budaya Kota Banjarmasin dan menjadi bagian dari grup musik panting sanggar seni nuansa.

Di luar itu, ia juga sering menerima undangan untuk tampil di berbagai acara, membuktikan kualitasnya sebagai penyanyi muda.

Peran Anak Muda dan Pemerintah dalam Melestarikan Budaya

Sebagai seorang penyanyi muda, Maulidia menyadari pentingnya peran generasi seusianya dalam menjaga tradisi. Ia khawatir jika musik Banjar akan tenggelam di tengah tren musik K-Pop dan genre modern lainnya.

"Jangan sampai melupakan tradisi lokal, peran mereka (anak muda) juga harus ikut untuk melestarikan budaya kita sendiri," tegasnya.

Ia juga mengapresiasi perhatian pemerintah Kota Banjarmasin yang terus mengundang para seniman lokal dalam setiap acara. Namun, Maulidia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih, terutama dalam hal fasilitas.

"Kami ingin pemerintah tahu fungsi dari kami. Keterbatasan alat musik dengan faktor usia sekarang menjadi tantangan bagi kami," tuturnya.

Meski fokus pada karier musiknya, Maulidia yang juga merupakan mahasiswi Administrasi Bisnis di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini memiliki mimpi lain. Ia berharap suatu hari nanti dapat menjadi Duta Kampus di lingkungan universitasnya.

"Doakan saja, bila ada peluang atau rezeki. Saya ingin mencoba sebagai Duta Fisip ULM," tutupnya penuh harap.

Posting Komentar

Posting Komentar